klik

Pages

Tuesday 2 June 2015


KONTRASEPSI DARURAT
A.    Pengertian Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dipakai setelah senggama oleh wanita yang tidak hamil untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
B.     Indikasi Kontrasepsi Darurat
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti :
1.      Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya.
2.      Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.
3.      Kegagalan senggama terputus misalnya ejakulasi di vagina atau pada genetalia eksterna.
4.      Salah hitung masa subur.
5.      Lupa minum pil KB.
6.      Tidak menggunakan kontrasepsi.
C.     Kontra Indikasi Kontrasepsi Darurat
Hamil atau diduga hamil
D.    Kelebihan Kontrasepsi Darurat
1.      Tidak menyebabkan keguguran
2.      Dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
3.      Mencegah aborsi
4.      Tidak menimbulkan cacat bawaan bila diketahui ibu hamil
5.      Efektif bekerja dengan cepat, mudah relatif murah untuk pemakaian jangka pendek.
E.     Kekurangan Kontrasepsi Darurat
1.      Tidak dapat dipakai secara permanent
2.      Tidak efektif setelah 3 ´ 24 jam
F.      Konseling Kontrasepsi Darurat
1.      Dalam 3 minggu belum haid segera tes kehamilan
2.      Ada efek mual, muntah, pusing, lesu, spoting bila berlebihan dan sangat mengganggu segera periksa
3.      Bisa minum obat anti muntah sebelum penggunaannya
4.      Tidak untuk digunakan berulang-ulang
5.      Jika dimuntahkan segera minum pil pengganti
G.    Macam-macam Kontrasepsi Darurat
1.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR
a.       Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) sebagai Kontrasepsi Darurat
Selain dengan memakai pil (baik dedicated pills atau pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemasangan AKDR jenis Copper-T dalam waktu 5 hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.      Mekanisme kerja
Mekanisme kerja sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi). AKDR mengubah transportasi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan seksual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme kerja yang sama dengan mekaniske kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi biasa diatas, namun pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang kebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi.
c.       Efek Samping
Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya :
1)      Rasa tidak enak diperut
2)      Perdarahan pervaginam atau spotting
3)      Infeksi
Sedangkan efek samping dari penggunaan dari AKDR termasuk :
1)      Perdarahan yang banyak
2)      Kram
3)      Infeksi
4)      Kemandulan
5)      Kebocoran rahim
2.      Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK (Mergency Contraceptive Pills/ECPs)
a.       Pengertian
Beberapa alternatif istilah adalah pil darurat, pil pasca senggama, pil 72 (karena diminum maksimal dalam 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan). Dalam istilah kedokteran, dulu pil ini dikenal sebagai “morning after pills”. Istilah “morning after pills” ini sekarang dirasakan tidak tepat karena tidak menunjukkan waktu pemakaian yang tepat dari metode ini yang dapat dipakai sampai waktu maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan. Oleh karena itu, istilah yang dipakai dalam bahasa inggris sekarang adalah “Mergency Contraceptive Pills”. Yang dimaksud dengan metode ini adalah berbagai metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.      Cara kerja
Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK bekerja dengan cara mencegah atau menunda ovulasi, mencegah pembuahan atau mencegah penempelan hasil pembuahan kedalam dinding rahim. Pil Khusus Pencegah Kehamilan tidak akan efektif jika penempelan hasil pembuahan telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi jika kehamilan telah terjadi.
c.       Jenis-jenis PKPK dan cara pemakaiannya
Ada 2 jenis PKPK :
1)      Pil KB biasa yang berisi kombinasi antara estrogen (ethynilestradiol) dan progestin (levonorgestrel atau dl-norgestrel). Regimen ini dikenal sebagai “Metode Yuzpe”dan telah diteliti dan dipakai secara luas sejak pertengahan tahun 1970-an.
a)      Untuk pil dosis tinggi yang berisi ethynilestradiol 50 mg dan levonorgestrel 250 mg (atau dl-norgestrel 500 mg) :
Dua buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan dua buah pil 12 jam kemudian.
b)      Untuk pil yang berisi ethynilestradiol 30 mg dan levonorgestrel 150 mg (atau dl-norgestrel 300 mg) :
4 buah pil harus diminum maksima 72 jam setalah berhubungan seksual tanpa perlindunagn diikuti 4 pil 12 jam kemudian.
2)      Pil yang berisi progestin saja, termasuk disini adalah pil yang khusus dibuat sebagai kontrasepsi darurat (dedicated product, Postinor-2 untuk indonesia).
ü  Untuk pil yang berisi levonorgestrel 750 mg :
1 pil diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 1 pil 12 jam kemudian.
ü  Untuk pil yang berisi levonorgestrel 30 mg :
25 pil diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 25 pil 12 jam kemudian.
ü  Untuk pil yang berisi dl-norgestrel 75 mg :
20 pil diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 20 pil 12 jam kemudian.
d.      Kemanjuran (Efficacy)
Pemakaian PKPK mengurangi kemungkinan kehamilan sampai 75%.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kemanjuran PKPK, sebagai berikut :
1)      Jarak antara waktu minum dosis yang pertama dengan terjadinya hubungan seksual tanpa perlindunagan.
2)      Hubungan seksual berlangsung pada periode amanan dari siklus menstruasi perempuan. Semakin awal PKPK diminum semakin tinggi kemanjurannya.
Metode Yuzpe (pil kombinasi estrogen dan progestin) menurunkan risiko terjadinya kehamilan sebesar 75%. Sementara pil yang berisi progestin saja menurunkan terjadinya risiko kehamilan sekitar 85%. Jika diminum dalam 24 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan kemanjuran lebih tinggi yaitu sekitar 95%.
e.       Keamanan
Menurut WHO tidak ada kontrainsikasi absolut untuk pemakaian PKPK selain adanya kehamilan. Lembaga Food and Drug Administration Amerika Serikat jelas menyatakan bahwa PKPK tidak akan membahayakan kehamilan yang sudah terjadi, juga tidak ada bukti bahwa hormon yang ada dalam PKPK punya efek buruk terhadap pertumbuhan janin.
f.       Efek samping dan cara penanganannya
1)      Mual
Cara penanganan :
Pil diminum bersama dengan makanan atau pada saat akan tidur dapat mengurangi mual. Pemakaian obat anti muntah sebelumnya juga akan menurunkan mual.
2)      Muntah
Cara penanganan :
Jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil ini, pasien harus minum pil lagi.
3)      Perdarahan pervaginam yang tidak teratur
Beberapa perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil ini. Kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau sedikit lebih cepat.
Cara penanganan :
Jika menstruasi terlambat sampai 1 minggu, perlu dilakukan tes kehamilan.
4)      Efek samping lain dari PKPK termasuk :
ü  Payudara terasa tegang
ü  Sakit kepala
ü  Pusing
ü  Lemah
Umumnya efek samping ini tidak berlangsung sampai 24 jam.

DAFTAR PUSTAKA
Nina Siti, Mega Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta:Nuha Medika.


2 comments:

kose said...

k470n3nbbrs274 vibrators,penis sleeves,dog dildo,dildos,sex toys,sex chair,dildo,realistic dildo,dog dildos q276g1ngjjb267

Anonymous said...

q943k8aapvo413 custom sex doll,wholesale sex toys,sex chair,black dildos,fantasy toys,bullets and eggs,Clitoral Vibrators,realistic dildo,cheap sex toys j669o7xttmf823

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 Diary Ku. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.