KONTRASEPSI
DARURAT
A. Pengertian
Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dipakai
setelah senggama oleh wanita yang tidak hamil untuk mencegah kehamilan yang
tidak diinginkan.
B. Indikasi
Kontrasepsi Darurat
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Bila
terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti :
1. Kondom
bocor, lepas atau salah menggunakannya.
2. Diafragma
pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.
3. Kegagalan
senggama terputus misalnya ejakulasi di vagina atau pada genetalia eksterna.
4. Salah
hitung masa subur.
5. Lupa
minum pil KB.
6. Tidak
menggunakan kontrasepsi.
C. Kontra
Indikasi Kontrasepsi Darurat
Hamil
atau diduga hamil
D. Kelebihan
Kontrasepsi Darurat
1. Tidak
menyebabkan keguguran
2. Dapat
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
3. Mencegah
aborsi
4. Tidak
menimbulkan cacat bawaan bila diketahui ibu hamil
5. Efektif
bekerja dengan cepat, mudah relatif murah untuk pemakaian jangka pendek.
E. Kekurangan
Kontrasepsi Darurat
1. Tidak
dapat dipakai secara permanent
2. Tidak
efektif setelah 3 ´ 24 jam
F. Konseling
Kontrasepsi Darurat
1. Dalam
3 minggu belum haid segera tes kehamilan
2. Ada
efek mual, muntah, pusing, lesu, spoting bila berlebihan dan sangat mengganggu
segera periksa
3. Bisa
minum obat anti muntah sebelum penggunaannya
4. Tidak
untuk digunakan berulang-ulang
5. Jika
dimuntahkan segera minum pil pengganti
G. Macam-macam
Kontrasepsi Darurat
1. Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR
a. Pemasangan
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) sebagai Kontrasepsi Darurat
Selain
dengan memakai pil (baik dedicated pills atau
pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah
dengan pemasangan AKDR jenis Copper-T dalam waktu 5 hari setelah terjadinya
hubungan seksual tanpa perlindungan.
b. Mekanisme
kerja
Mekanisme
kerja sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi).
AKDR mengubah transportasi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan
sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang
setelah hubungan seksual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki
mekanisme kerja yang sama dengan mekaniske kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi
biasa diatas, namun pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang kebih mungkin
adalah dengan mencegah terjadinya implantasi.
c. Efek
Samping
Efek samping pemasangan
AKDR termasuk diantaranya :
1) Rasa
tidak enak diperut
2) Perdarahan
pervaginam atau spotting
3) Infeksi
Sedangkan
efek samping dari penggunaan dari AKDR termasuk :
1) Perdarahan
yang banyak
2) Kram
3) Infeksi
4) Kemandulan
5) Kebocoran
rahim
2. Pil
Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK (Mergency Contraceptive Pills/ECPs)
a. Pengertian
Beberapa
alternatif istilah adalah pil darurat, pil pasca senggama, pil 72 (karena
diminum maksimal dalam 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan).
Dalam istilah kedokteran, dulu pil ini dikenal sebagai “morning after pills”. Istilah “morning
after pills” ini sekarang dirasakan tidak tepat karena tidak menunjukkan
waktu pemakaian yang tepat dari metode ini yang dapat dipakai sampai waktu
maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan. Oleh karena itu,
istilah yang dipakai dalam bahasa inggris sekarang adalah “Mergency Contraceptive Pills”. Yang dimaksud dengan metode ini
adalah berbagai metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan
setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b. Cara
kerja
Pil
Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK bekerja dengan cara mencegah atau menunda
ovulasi, mencegah pembuahan atau mencegah penempelan hasil pembuahan kedalam
dinding rahim. Pil Khusus Pencegah Kehamilan tidak akan efektif jika penempelan
hasil pembuahan telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi jika
kehamilan telah terjadi.
c. Jenis-jenis
PKPK dan cara pemakaiannya
Ada 2 jenis PKPK :
1) Pil
KB biasa yang berisi kombinasi antara estrogen (ethynilestradiol) dan progestin (levonorgestrel atau dl-norgestrel). Regimen ini dikenal sebagai
“Metode Yuzpe”dan telah diteliti dan dipakai secara luas sejak pertengahan
tahun 1970-an.
a) Untuk
pil dosis tinggi yang berisi ethynilestradiol
50 mg dan levonorgestrel 250 mg (atau dl-norgestrel 500 mg) :
Dua buah pil harus
diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti
dengan dua buah pil 12 jam kemudian.
b) Untuk
pil yang berisi ethynilestradiol 30
mg dan levonorgestrel 150 mg (atau dl-norgestrel 300 mg) :
4 buah pil harus
diminum maksima 72 jam setalah berhubungan seksual tanpa perlindunagn diikuti 4
pil 12 jam kemudian.
2) Pil
yang berisi progestin saja, termasuk disini adalah pil yang khusus dibuat
sebagai kontrasepsi darurat (dedicated
product, Postinor-2 untuk indonesia).
ü Untuk
pil yang berisi levonorgestrel 750 mg
:
1 pil diminum maksimal
72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 1 pil 12
jam kemudian.
ü Untuk
pil yang berisi levonorgestrel 30 mg
:
25 pil diminum maksimal
72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 25 pil 12
jam kemudian.
ü Untuk
pil yang berisi dl-norgestrel 75 mg :
20 pil diminum maksimal
72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 20 pil 12
jam kemudian.
d. Kemanjuran
(Efficacy)
Pemakaian
PKPK mengurangi kemungkinan kehamilan sampai 75%.
Ada
2 faktor yang mempengaruhi kemanjuran PKPK, sebagai berikut :
1) Jarak
antara waktu minum dosis yang pertama dengan terjadinya hubungan seksual tanpa
perlindunagan.
2) Hubungan
seksual berlangsung pada periode amanan dari siklus menstruasi perempuan.
Semakin awal PKPK diminum semakin tinggi kemanjurannya.
Metode Yuzpe (pil kombinasi estrogen dan
progestin) menurunkan risiko terjadinya kehamilan sebesar 75%. Sementara pil
yang berisi progestin saja menurunkan terjadinya risiko kehamilan sekitar 85%.
Jika diminum dalam 24 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan
kemanjuran lebih tinggi yaitu sekitar 95%.
e. Keamanan
Menurut
WHO tidak ada kontrainsikasi absolut untuk pemakaian PKPK selain adanya
kehamilan. Lembaga Food and Drug
Administration Amerika Serikat jelas menyatakan bahwa PKPK tidak akan
membahayakan kehamilan yang sudah terjadi, juga tidak ada bukti bahwa hormon
yang ada dalam PKPK punya efek buruk terhadap pertumbuhan janin.
f. Efek
samping dan cara penanganannya
1) Mual
Cara penanganan :
Pil diminum bersama
dengan makanan atau pada saat akan tidur dapat mengurangi mual. Pemakaian obat
anti muntah sebelumnya juga akan menurunkan mual.
2) Muntah
Cara penanganan :
Jika pasien muntah
dalam waktu 2 jam setelah minum pil ini, pasien harus minum pil lagi.
3) Perdarahan
pervaginam yang tidak teratur
Beberapa
perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil ini.
Kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau
sedikit lebih cepat.
Cara penanganan :
Jika menstruasi
terlambat sampai 1 minggu, perlu dilakukan tes kehamilan.
4) Efek
samping lain dari PKPK termasuk :
ü Payudara
terasa tegang
ü Sakit
kepala
ü Pusing
ü Lemah
Umumnya
efek samping ini tidak berlangsung sampai 24 jam.
DAFTAR
PUSTAKA
Nina Siti, Mega
Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan
Alat Kontrasepsi. Yogyakarta:Nuha Medika.
2 comments:
k470n3nbbrs274 vibrators,penis sleeves,dog dildo,dildos,sex toys,sex chair,dildo,realistic dildo,dog dildos q276g1ngjjb267
q943k8aapvo413 custom sex doll,wholesale sex toys,sex chair,black dildos,fantasy toys,bullets and eggs,Clitoral Vibrators,realistic dildo,cheap sex toys j669o7xttmf823
Post a Comment