klik

Pages

Thursday 7 May 2015



RETENSIO SISA PLASENTA

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal yang diampu oleh Nurma Ika Z, S.S.T., M.Kes







Disusun oleh :

1.    Tri Wahyuningsih         (52012054)

2.    Arsita Dwi T                 (62013004)

3.    Chusnul Novitasari       (62013007)

4.    Dessy Puspita D            (62013011)

5.    Dewi Aprillita B P        (62013013)

6.    Elly Shovrotul K          (62013018)

7.    Febby laela P                (62013021)

8.    Larasati                         (62013030)



AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal ini yang berjudul “Retensio Sisa Plasenta” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal, dimana sumber materi diambil dari beberapa media pendidikan, dan media internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi pembaca.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

                                                                                              

Purworejo,   Maret 2015

                                                                                                Penyusun

















BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar belakang

Pada umumnya, plasenta lahir lengkap kurang dari setengah jam sesudah anak lahir. Namun pada saat dilakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta, kadang-kadang masih ada potongan-potongan plasenta yang tertinggal tanpa diketahui, inilah yang disebut plasenta rest atau sisa plasenta.

Hal tersebut dapat menimbulkan perdarahan, perdarahan ini merupakan salah satu faktor penyebab angka kematian ibu menjadi meningkat. Sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan post partum dini dan perdarahan post partum lambat. Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan retensio sisa plasenta?

2.      Apa saja tanda bahaya retensio sisa plasenta?

3.      Bagaimana mendiagnosa masalah retensio sisa plasenta?

4.      Bagaimana penatalksanaan dari retensio sisa plasenta?

5.      Apa saja komplikasi dari retensio sisa plasenta?

C.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui devinisi dari retensio sisa plasenta

2.      Untuk mengetahui tanda dan gejala retensio sisa plasenta

3.      Untuk mengetahui diagnosis dari retensio sisa plasenta

4.      Untuk mengetahui penatalaksanaan retensio sisa plasenta

5.      Untuk mengetahui komplikasi dari retensio sisa plasenta













BAB II

PEMBAHASAN

1.      Pengertian

Retensio sisa plasenta adalah plasenta tidak lepas sempurna dan meninggalkan sisa, dapat berupa fragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan. Retensio sisa plasenta disebabkan oleh plasenta tertanam terlalu dalam sampai lapisan miometrium uterus. Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Gejala dan tanda yang bisa ditemui adalah perdarahan segera, uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang. (Prawiroharjo, 2005).

2.      Tanda dan Gejala Retensio Sisa Plasenta (Yeyeh Rukiyah, 2010) :

a.       Plasenta belum lahir setelah 30 menit

b.      Perdarahan segera

c.       Kontraksi uterus baik

d.      Tali pusat putus

e.       Inversi uterus akibat tarika

3.      Diagnosa

Penilaian klinis sulit untuk memastikan adanya sisa plasenta, kecuali apabila penolong persalinan memeriksa kelengkapan plasenta setelah plasenta lahir. Apabila kelahiran plasenta dilakukan oleh orang lain atau terdapat keraguan akan sisa plasenta, maka untuk memastikan adanya sisa plasenta ditentukan dengan eksplorasi dengan tangan, kuret atau alat bantu diagnostik yaitu ultrasonografi. Pada umumnya perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik dianggap sebagai akibat sisa plasenta yang tertinggal dalam rongga rahim (Depkes, 2007).

4.      Penatalaksanaan

a.       Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase. Dalam kondisi tertentu apabila memungkinkan, sisa plasenta dapat dikeluarkan secara manual. Kuretase harus dilakukan dirumah skait dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.

b.      Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau peroral.

c.       Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.

    Komplikasi

Komplikasi retensio sisa plasenta adalah :

a.       Perdarahan

b.      Infeksi

c.       Kehilangan vaskuler berlebihan





























BAB III

TINJAUAN KASUS

Seorang ibu (umur 28 tahun) P1 A0 post partum hari ke-13 dengan retensio sisa plasenta.

Data dasar :

Data Subyektif :

a.       Ibu mengatakan mengeluarkan gumpalan darah sejak semalam

b.      Ibu mengatakan merasa lemas, berkunang-kunang dan gemetar

c.       Ibu mengatakan ini anak pertama, belum pernah keguguran

d.      Bayi lahir normal laki-laki (♂), spontan induksi karena kala I tak maju pada tanggal 23 April 2009 jam 12.10 WIB. Plasenta lahir spontan pukul 12.15 WIB

e.       Ibu mengatakan umurnya 28 tahun

Data Obyektif :

KU: baik

kesadaran: CM

TD: 100/ 70 mmHg

S: 36,4 C

N: 100 x/ menit

R: 28 x/ menit

Payudara : Kolostrum sudah keluar, ibu sudah menyusui bayinya

Abdomen : TFU pertengahan pusat-simpisis, kontraksi lembek

Lochea : Rubra

Jahitan perineum kering





BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sisa plasenta bisa diduga bila kala uri   berlangsung tidak lancar atau setelah melakukan plasenta manual atau menemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap pada saat melakukan pemeriksaan plasenta dan masih ada perdarahan dari ostium uteri eksternum pada saat kontraksi rahim sudah baik dan robekan jalan lahir sudah terjahit. Untuk itu, harus dilakukan eksplorasi kedalam rahim dengan cara manual/digital atau kuret dan pemberian uterotonika. Anemia yang ditimbulkan setelah perdarahan dapat diberi transfuse darah sesuai dengan keperluannya.

B.     Saran

Dalam penyusunan makalah ini mahasiswa D3 Prodi Kebidanan dapat memahami tentang retensio sisa plasenta sesuai dengan pembelajaran yang telah di tetapkan.





















DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, H 2008 . ilmu kebidanan . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Yeyeh, A. R. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : TIM

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 Diary Ku. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Direct Line Insurance.